TEMPO.CO , Jakarta - Datascript memperkenalkan sistem keamanan gedung berbasis internet protocol yang dinamai intelligent video management system. Peranti lunak ini mampu melakukan pengawasan melalui closed circuit television dengan sistem yang terpusat.
Terpusat ini maksudnya adalah, sebuah perusahaan besar yang mempunyai banyak kantor cabang di sejumlah kota. Sistem keamanan gedung di tiap kantor cabang bisa dikontrol langsung dari kantor pusat di Jakarta melalui CCTV yang berbasis internet protocol.
Marketing Manager Datascrip Yenni Suhartanto mengatakan melalui intelligent video management, sistem keamanan bisa melakukan transmisi data, video dan power untuk kontrol langsung dari kantor pusat. »Kabel mempunya banyak fungsi,” katanya di Jakarta, Rabu, 14 Maret 2012.
Saat ini penggunaan kamera pengawas berbasis internet protocol belum banyak. Menurut Yenni sekitar 70-80 persen masih menggunakan sistem yang tradisional yakni kabel video analog. »Departemen security masih terpisah departemen IT,” katanya.
Menurut Yenni, penggunaan peranti intelligent video management system berbasis IP Addres ini pengawasan CCTV menjadi bersifat konvergensi dan multiaplikasi.
Ruangan kontrol pun mempunyai akses yang lebih banyak karena layar pengawas mampu menampilkan 64 kamera secara langsung dan bersamaan.
Selain itu layar televisi yang terdapat di ruangan kontrol dapat menampilkan denah ruangan dan menunjukkan titik-titik letak kamera CCTV terpasang. Sehingga apabila seseorang yang masuk ke suatu ruangan dan kemudian menutup atau merusak satu kamera CCTV, maka petugas bisa segera mengetahui letak kamera terdekat yang bisa menangkap lokasi tersebut.
Sistem kemanan ini juga mampu mendeteksi kehadiran orang asing. Dalam video yang ditampilkan di layar pengawas akan muncul sebuah garis yang memberi batas pergerakan orang asing tersebut. Kamera pengawas akan senantiasa mengawasi orang tersebut.
Jika terjadi titik api yang bisa menimbulkan kebakaran, intelligent video management system juga telah dilengkapi dengan sistem alarm yang secara cepat akan berbunyi memberi sinyal bahaya.
Sistem kemanan ini juga mempunyai kamera dengan kekuatan layar berukuran megapiksel. Dengan ukuran megapiksel itu, kamera CCTV mampu melakukan zoom tanpa memecah gambar. »Kamera CCTV biasanya hanya menangkap gambar, tapi setelah dizoom ternyata gambarnya pecah, sehingga wajah seseorang misalnya kesulitan untuk dideteksi,” katanya.
Guru besar ilmu komputer ABFI Institute Perbanas, Richardus Eko Indrajit mengatakan dengan berbasis IP Addres sistem keamanan sebuah perusahaan bisa saling terhubung antar negara.
Kantor pusat di Jepang, kata dia, akan bisa meminta dan memantau kondisi kantor perwakilannya yang ada di Jakarta. »IP addres itu semacam nomor telepon sehingga bisa saling terhubung,” katanya.
Comments
Post a Comment